Dua Siswa SMK Bunuh Sopir Taksi Online Di Semarang Hanya Demi Gaya
Hanya demi penampilan dan gengsi pelajar harusnya berperilaku santun malah menjadi kriminal.
Dua pelajar SMK di Semarang menjadi pelaku perampokan dan pembunuhan sadis terhadap sopir taksi online. Keduanya berdalih butuh uang untuk bayar SPP sekolah, karena selama ini uang setoran SPP sekolah dari orang tua habis untuk bergaya foya-foya.
Kasus yang menggemparkan warga Kota Semarang berawal dari ditemukanya jenazah korban bernama Deni. Jasadnya dibuang di tengah jalan di Perumahan Bukit Cendana, Sambiroto, Tembalang, Semarang. Sedangkan mobilnya Grand Livina dibawa lari kedua pelaku.
Mobil korban lalu ditemukan polisi sehari setelahnya. Dari sinilah Polisi berhasil menangkap kedua pelaku yang berinisial IBR (16 tahun) dan DIR (15 tahun) keduanya masih berstatus siswa SMK di Kota Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua tersangka. “Tersangka IBR ini mulanya memesan taksi online dari Lemahgempal. Dia selanjutnya bersama rekannya, DIR naik mobil korban,” jelasnya, Selasa (23/1). Mereka memesan dengan tujuan di Sambiroto.
Sesampainya di Sambiroto, mereka membayar Rp 22.000. Namun karena uang yang dimiliki kurang, DIR beralasan mengambil uang terlebih dulu. Sesampainya di Perumahan Bukit Cendana, IBR yang duduk di kursi belakang langsung menggorok leher korban. Deni langsung meninggal di dalam mobil tersebut. Mereka pun membuang jasad korban di jalan Perumahan Bukit Cendana.
Setelahnya, handphone iPhone dan Samsung milik Deni disimpan DIR di rumahnya. Sementara pisau belati, disembunyikan oleh IBR.
Menurut keterangan polisi, keduanya berdalih butuh uang buat bayar SPP sekolah. Sedangkan komentar teman-teman pelaku mengatakan, bahwa keduanya selama ini bergaya ala borjuis penuh kemewahan di sekolahnya.
Tampang sok kaya, ternyata hasil nilep uang spp dari orang tua. Giliran ditagih sekolah jadi bingung. Jangan kayak gini ya sob.
Lihat nih gayanya di Facebook. Sok perlente padahal kere.
ini tampang keduanya saat di tangkap polisi
Kronologi dari press rilis polisi
Karena usia masih dibawah 17 tahun, besar kemungkinan kedua pelaku “hanya” akan dijerat pasal ringan kenakalan remaja. Kamprett benerrr
Dare kejadian diatas semoga menjadikan pelajaran bagi kita semua dan Semoga Bermanfaat