Diceraikan Suami Karena Pilih Besarkan Anaknya yang Tak Sempurna, Nasibnya di Luar Dugaan
Diceraikan Suami Lantaran Pilih Besarkan Anaknya yang Tak Sempurna, Nasibnya di Luar Dugaan
Inspirasi Kehidupan...
Anak merupakan belahan hidup ibunya, hati ibu mana yang tak menangis saat mengetahui jika bayi yang dikandungnya cacat.
Kenyataan itu juga harus dihadapi Zou Hongyan asal Jingzhou, Hubei, China.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtime.my, ketika mengandung anak pertamanya, dokter mengatakan jika bayi yang dikandungnya cacat.
Kenyataan itu juga harus dihadapi Zou Hongyan asal Jingzhou, Hubei, China.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtime.my, ketika mengandung anak pertamanya, dokter mengatakan jika bayi yang dikandungnya cacat.
Dokter itu bahkan menyerankan Zou untuk mengugurkan kandungannya.
Saran itu tentu membuat Zou hanya bisa menangis.
Kesedihannya semakin bertambah, ketika sang suami secara terang-terangan memintanya untuk menggugurkan kandungan.
Sang suami takut jika anak itu akan membawa masalah dalam finansial keluarga di masa depan.
Saran itu tentu membuat Zou hanya bisa menangis.
Kesedihannya semakin bertambah, ketika sang suami secara terang-terangan memintanya untuk menggugurkan kandungan.
Sang suami takut jika anak itu akan membawa masalah dalam finansial keluarga di masa depan.
Meski mendapat banyak tekanan dan komentar negatif, Zou tetap bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.
Akibat dari keputusannya itu, sang suami memutuskan untuk bercerai dengan dirinya.
Akibat dari keputusannya itu, sang suami memutuskan untuk bercerai dengan dirinya.
Untuk bertahan hidup, Zou bekerja di tiga tempat sekaligus.
Meski sang anak dianggap cacat dan memiliki kemampuan otak yang lemah, Zou tak menyerah.
Dia terus mendorong anaknya untuk bekerja keras dan meningkatkan keterampilan.
Berkat dorongan dari ibunya, Ding Ding, si anak yang dianggap cacat itu telah berubah.
Pemuda yang kini berusia 29 tahun itu berhasil lulus dengan gelar sarjana dari Peking University’s
Environmental Science and Engineering School pada 2011.
Tak berhenti di situ, dia juga berhasil masuk ke satu Universitas ternama dunia, yakni Harvard.
Bagi Ding, ibunya adalah mentor spiritual terbaik dalam hidupnya.
ia tak pernah melupakan pengorbanan, cinta, dan perjuangan yang telah dilakukan ibunya.
Bagi Ding, Zhou adalah semangat hidupnya.
Hal serupa juga dirasakan Zhou.
Bagi dia, sang anak adalah hidupnya.
Semoga Bermanfaat